cara mengajar anak berkebutuhan khusus

Hasil gambar untuk cara mengatasi anak berkebutuhan khususDi bawah ini ada 10 Saran Praktis Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Berikut uraian singkatnya :

1. Bersikap Baik dan Positif

SEMUA anak bisa belajar! Semua anak bisa belajar selama strategi pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan belajar mereka. Sebagai guru, Anda berperan dalam mendukung pembelajaran semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus. Pelajarilah karakter mereka, misalnya dengan menanyakan pada orang tua tentang kebiasaan anak, latar belakang pembelajaran anak, dll. Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-berbeda maka siapkan strategi yang paling sesuai dengan mereka. Bersikap baik dan positif serta memberi semangat perlu juga dilakukan agar Anda mudah beradaptasi dengan mereka.
Sebagian anak berkebutuhan khusus cenderung rendah diri. Hal ini mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran anak. Motivasi dari lingkungan sangat diperlukan termasuk dukungan dari guru untuk meyakinkan bahwa mereka mampu. Beri kesempatan anak untuk berpartisipasi dalam pembelajaran kemudian berikan tanggapan positif dan pujian atas setiap usaha serta keberhasilan yang mereka capai. Tanggapan negatif seperti cercaan dan ejekan dapat menurunkan minat belajar anak. Dalam hal ini guru dapat menjadi panutan bagi anak-anak lain agar melakukan hal yang benar.
Anak-anak dapat menjadi agresif dan berperilaku negatif apabila merasa tidak dipahami atau merasa takut dengan tugas atau pertanyaan yang bagi mereka terlalu sulit. Jika anak bersikap demikian maka alihkanlah perasaan negatif mereka tersebut, misalnya dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan hati anak.

2. Gunakan Setting Kelas yang Sesuai

Seting kelas berbentuk huruf “U” lebih dianjurkan daripada bentuk berjajar (teater). Selain berguna untuk memberi ruang gerak bagi anak-anak pengguna kursi roda, seting U juga mempermudah kontak mata guru dengan anak-anak yang memiliki hambatan pendengaran seperti penyandang tunarungu dan mempermudah anak penyandang tunanetra untuk mendengarkan penjelasan guru dengan lebih baik. Lebih lanjut, posisi duduk anak-anak penyandang tunanetra dan tunarungu perlu diatur dengan memperhatikan kemudahan interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa serta antar siswa.
Selain seting kelas U, Anda juga dapat menggunakan seting kelas lain sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang akan Anda dan anak-anak lakukan. Gunakan seting kelompok jika kegiatan pembelajaran membutuhan diskusi antar siswa. Pembelajaran juga dapat berlangsung tanpa meja dan kursi, misalnya ketika Anda ingin menggunakan cerita atau permainan dalam kegiatan pembelajaran. Anak-anak dapat dengan leluasa duduk di lantai dengan alas karpet/tikar. Pembelajaran di luar kelas sesekali juga perlu dilakukan.
Perubahan kelas menjadikan pembelajaran tidak monoton atau membosankan baik bagi Anda maupun bagi anak-anak!

3. Bicaralah yang Jelas dengan Posisi Wajah Menghadap Siswa

Sebagian besar anak berkebutuhan khusus hanya membutuhkan pengajaran yang baik, jelas, dan aksesibel. Sangatlah penting bagi guru di sekolah inklusif untuk berhadapan dengan anak ketika mengajar dan memberikan pemahaman pada mereka.
Biarkan anak berkebutuhan khusus duduk di barisan depan agar mereka dapat melihat guru dan penjelasan yang tertulis di papan tulis dengan lebih baik. Dengan duduk di barisan depan, anak berkebutuhan khusus juga dapat mendengarkan penjelasan guru dengan lebih fokus dan dapat membantu peningkatan rentang perhatian mereka terhadap pembelajaran yang berlangsung.
Pastikan posisi anak berkebutuhan khusus berada di dekat posisi Anda terutama saat melakukan kegiatan belajar di luar kelas. Hal ini dapat mempermudah Anda memperhatikan kebutuhan anak.
Petunjuk: Sangat tidak dianjurkan untuk berbicara sambil menulis di papan tulis karena punggung Anda membelakangi anak dan mempersulit mereka untuk mendengar penjelasan Anda! Hindari berbicara sambil menulis di papan tulis karena anak sulit untuk mendengar penjelasan dan membaca mimik wajah Anda apabila punggung Anda membelakangi mereka.

4. Manfaatkan Semua Metode Komunikasi

Kembangkan kemampuan komunikasi Anda guna merespon kapasitas daya ingat (memori) anak yang berbeda-beda, baik memori visual, audio, maupun kinetik. Masing-masing anak menggunakan ketiga memori tersebut dalam menyerap pembelajaran. Sebagian anak lebih bergantung pada memori visualnya sehingga mereka lebih mudah mengingat informasi yang terlihat (misal, melalui gambar, diagram, tulisan di papan tulis, dll). Sebagian lainnya lebih bergantung pada memori audio sehingga mereka lebih mudah mengingat informasi yang didengar (misalnya penjelasan oral, lagu, pelafalan, dll). Sedangkan yang lainnya bergantung pada memori kinetik sehingga mereka lebih mudah mengingat apa yang mereka lakukan atau apa yang pernah mereka praktekan.
Perlu diingat bahwa hal yang tidak bisa dilihat oleh anak tetap dapat mereka dengar dan/atau sentuh. Hal yang tidak bisa mereka dengar, dapat mereka lihat! Oleh karena itu rencanakan pengajaran kelas yang sesuai dengan karakter komunikasi dan kapasitas daya ingat anak.
Pelajari dasar-dasar ketrampilan khusus seperti baca tulis Braille dan bahasa isyarat dari guru SLB yang dapat membantu Anda melakukan komunikasi dasar dengan anak. Pelajari dan praktekan beberapa kata dalam bahasa isyarat bersama-sama dengan semua anak di kelas!
Petunjuk: Setiap anak belajar dengan cara yang berbeda-beda. Oleh karena itu dengan menerapkan berbagai metode komunikasi dalam pembelajaran berarti Anda telah mengakomodasi pembelajaran bagi semua anak!

5. Gunakan Strategi Pengajaran yang Efisien

Penggunaan strategi pengajaran yang efisien merupakan sebuah prinsip yang ditekankan dalan Standar Proses Pendidikan Nasional (Proses pembelajaran harus PAIKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Strategi pengajaran untuk anak berkebutuhan khusus oleh Swanson HL (1999)
  • Urutan. Pilih materi yang akan diajarkan sertai dengan langkah-langkah petunjuk dan instruksi yang sederhana dan jelas.
  • Pengulangan dan umpan balik. Adakan ujian kemampuan harian, pengulangan praktek, dan berilah umpan balik dan tanggapan dengan cara yang positif.
  • Mulai dari Hal-hal kecil dan rangkaikan. Susunlah terget keberhasilan anak ke dalam unit-unit atau perilaku-perilaku kecil, kemudian rangkaikan unit-unit target keberhasilan tersebut menjadi satu kesatuan.
  • Kurangi tingkat kesulitan. Urutkan materi dari yang paling mudah ke yang paling sulit, dan gunakan petunjuk sederhana seperlunya.
  • Bertanya. Gunakan kalimat pertanyaan terkait proses atau pertanyaan yang sesuai dengan pokok bahasan.
  • Grafis. Utamakan penggunaan gambar atau media bergambar lainnya.
  • Kerja kelompok. Berikan petunjuk atau panduan pada siswa dalam kelompok-kelompok kecil sehingga memungkinkan terjadinya kerjasama antara mereka.
  • Bantuan bagi guru dan keterlibatan teman sebaya. Manfaatkanlah pekerjaan rumah (PR), orang tua dan orang lain di sekitar anak untuk membantu pengajaran anda.
Petunjuk 1: Berilah waktu yang cukup bagi anak untuk menjawab! Rata-rata mereka memerlukan waktu lebih dari 30 detik guna membahasakan jawaban mereka.

Advertiser

Petunjuk 2: Gunakanlah kalimat singkat dan sederhana!

6. Utamakan Dukungan Teman Sebaya

Pasangkan anak berkebutuhan khusus dengan anak non berkebutuhan khusus guna membantu atau mendampingi mereka dalam kegiatan sehari-hari misalnya, mengantar ke kamar mandi, membeli makanan, bermain bersama saat istirahat, dan sebagainya. Strategi ini sekaligus merupakan pembelajaran hidup yang berharga bagi anak non berkebutuhan khusus.
Jelaskan pada anak non berkebutuhan khusus bahwa mereka berperan dalam mencegah terjadinya gangguan atau intimidasi terhadap teman mereka yang berkebutuhan khusus. Sesekali berikan waktu bagi anak-anak untuk saling bekerjasama dalam belajar. Terkadang penjelasan dari teman sebaya lebih efektif dibandingkan dari guru sebab anak-anak dapat mengutarakan pemahaman dari cara pandang mereka dan dengan penggunaan bahasa yang sederhana.
Kegiatan ini merupakan pembelajaran bagi anak-anak agar memiliki rasa tanggung jawab

7. Manfaatkan Materi Pengajaran yang Ada dengan Sebaik Mungkin

Menjadi anak berkebutuhan khusus tidak selalu memerlukan buku belajar yang khusus pula. Sebagian besar anak berkebutuhan khusus dapat mengikuti materi pembelajaran yang sama jika disertai dengan adaptasi yang sesuai seperti buku cetak dengan huruf yang lebih besar, buku dengan teks yang dibacakan, tugas yang sama namun lebih terperinci, dsb. Selain itu berkreasilah dan gunakan sumber media belajar sederhana yang terdapat disekitar Anda (misalnya, tanaman di lingkungan sekolah, lidi/ranting kayu untuk berhitung, gambar-gambar dari majalah bekas, kartu bergambar, dll.)
Namun pertimbangkan juga apabila memungkinkan bagi sekolah untuk membeli beberapa media belajar khusus seperti lensa pembesar, riglet dan stylus (alat tulis Braille), balok-balok, bentuk-bentuk geometris, dll.
Petunjuk: Rencanakan pengajaran kelas untuk semua anak sejak jauh hari dan pastikan Anda telah mempersiapkan semua materi dan media belajar yang dibutuhkan.

8. Beri Penjelasan pada Semua Anak Mengenai Disabilitas

Jelaskan kepada murid-murid Anda mengenai beberapa jenis disabilitas terutama yang mungkin ditemukan di sekolah atau di sekitar tempat tinggal mereka. Jelaskan pada murid-murid bahwa disabilitas dapat disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, keturunan, dsb dan tidak menular, misalnya infeksi pada mata atau telinga yang dapat menyebabkan hambatan pada anak untuk melihat atau mendengar.
Salah satu cara untuk menjelaskan hal ini dengan efektif adalah dengan mengundang seorang penyandang disabilitas (dewasa) untuk mengunjungi kelas dan berbicara pada murid-murid Anda. Penyandang disabilitas yang sudah dewasa dapat pula dijadikan panutan bagi anak berkebutuhan khusus. Dengan demikian anak berkebutuhan khusus dapat termotivasi untuk meraih masa depan yang positif dimana mereka terlibat aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
Ingat, sangatlah penting baik bagi anak-anak maupun orang dewasa untuk mengetahui dan memandang positif kemampuan yang ada pada penyandang disabilitas.

9. Buatlah Kelas Anda Seaksesibel Mungkin

Pikirkanlah mengenai strategi aksesibilitas yang sederhana dan hemat biaya seperti merendahkan posisi papan tulis sehingga anak pengguna kursi roda juga dapat menulis di papan tulis. Beri jarak untuk ruang gerak kursi roda. Letakan benda-benda yang dibutuhkan anak di tempat yang sama setiap harinya sehingga mudah untuk ditemukan. Gunakan warna-warna cerah untuk menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan aksesibel. Gunakan gorden atau dekorasi dinding dari bahan tekstil untuk mengurangi kegaduhan. Terapkan kodifikasi warna yang berbeda-beda bagi setiap kelas guna memudahkan orientasi bagi anak penyandang low vision dan juga anak dengan hambatan perkembangan mental.
Penggunaan warna-warna kontras tidak hanya bermanfaat bagi anak berkebutuhan khusus tetapi sekaligus menjadikan sekolah yang menyenangkan bagi semua!

10. Berbagilah Pengalaman

Bagilah pengalaman, tantangan, dan praktek strategi pengajaran efektif, dan juga sumber daya yang anda miliki dengan guru atau sekolah lain. Jangan lupa informasikan perkembangan belajar anak melalui laporan tertulis dan lisan kepada orang tua anak. Laporkan kepada kepala sekolah mengenai kebutuhan anak terkait aksesibilitas, materi belajar, dll. Bagi juga pengalaman anda dengan masyarakat sekitar, mungkin saja mereka memiliki sumber daya yang dapat mendukung pengajaran anda.
Demikianlah uraian tentang 10 Saran Praktis Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Semoga dapat bermanfaat.

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "cara mengajar anak berkebutuhan khusus"