10 Tanda Bahwa Anak Anda Adalah Anak Berbakat Cerdas dan Jenius Seperti Einstein
Banyak orang tua yang memberikan balita mereka mainan terkini. Namun kebanyakan balita akan tampak jenius hanya dimata orang tuanya. Ada juga balita yang memang sudah berbakat sejak lahir.
Bagaimana melacak bakat anak Anda? Laman lilsugar, memberikan petunjuknya. Berikut 10 petunjuk itu.
1. Mengumpulkan Informasi dengan Detail dan jelas
Kalimat “Masuk kuping kanan keluar kuping kiri”, terlihat umum bagi semua anak-anak. Tapi bagi mereka yang memiliki intelejensi akan mampu menangkap berbagai informasi dan menceritakannya dikemudian hari.
National Association of Gifted Children (NAGC) memberikan contohnya. “Seorang anak usia 6 tahun yang baru kembali dari perjalanannya ke museum mampu menggambarkan dengan akurat roket ruang angkasa yang dilihatnya.”
2. Rasa Ketertarikan yang Luas dan Dalam Pada Banyak Bidang
Anak yang berbakat umumnya menampakkan ketertarikannya terhadap berbagai macam topik dan tertarik tidak hanya pada permukaan saja tetapi juga mendalami bidang ketertarikan tersebut. Mereka mungkin suka Dinosaurus serta mempelajari segala hal detail mengenainya sampai mahir pada bulan tertentu, ruang angkasa bulan berikutnya dan seterusnya.
3. Kemampuan Mendengarkan Orang Lain
Jika anak Anda adalah balita yang cerdas, ia akan mampu memahami dan mendengar orang lain sejak usia dini hingga dewasa tanpa diminta. Mereka umumnya balita yang tidak banyak bicara. Jadi pepatah Tong Kosong Nyaring Bunyinya adalah benar
4. Berbakat di Bidang Seni
Anak-anak yang menampilkan bakat tidak biasa dibidang seni dan atau musik lainnya, kadang dipercaya merupakan anak yang diberkati. Balita yang mampu menggambar sesuatu dengan jelas, mampu membuat garis yang sempurna atau menggambarkan tingkat pemahaman seni yang tinggi umumnya masuk kategori anak-anak berbakat.
5. Memperlihatkan Konsentrasi yang Sungguh-sungguh
Anak-anak dikenal tidak suka berkonsentrasi dengan lama. Namun jika anak Anda termasuk yang suka berkonsentrasi atau tertarik terhadap sesuatu dengan periode yang lama, maka anak tersebut bisa dikatakan sebagai anak berbakat.
6. Punya Memori yang Bagus
Beberapa balita yang berbakat mampu mengingat sesuatu dengan baik sejak mereka kecil. Sebagai contoh, anak umur dua tahun mampu mengingat dan menceritakan kembali kejadian sejak dia umur 18 bulan.
7. Punya Kosakata yang Maju
Balita yang mampu berbicara pada usia dini mungkin tidak termasuk dalam tanda-tanda berbakat. Tetapi jika si kecil Anda mampu menggunakan kosakata dan kalimat yang maju, maka ia memang cerdas seperti yang Anda pikirkan. Misalnya, menurut NAGC, jika anak pada usia dua tahun umumnya membuat kalimat, “Ada Anjing.” Maka anak dua tahun yang berbakat akan mampu membuat kalimat yang panjang. Seperti, “Ada anjing coklat di taman belakang dan dia mengendus bunga kita.”
8. Perhatian Terhadap Detil
Anak yang berbakat memiliki perhatian terhadap detil. Anak yang lebih tua lebih ingin tahu secara spesifik bagaiman cara kerja sesuatu. Sementara anak yang lebih kecil akan mampu menempatkan kembali dimana ia mengambil mainannya atau ia tahu kalau sesuatu telah dipindahkan dari tempat asalnya.
9. Sangat Peduli Orang Lain dan Lingkungannya
Pada umumnya anak-anak tidak terlalu peduli dengan dirinya atau orang lain, kecuali jika temannya memiliki sesuatu yang dia mau. Tidak dengan anak-anak berbakat, mereka peduli dan berbelas kasihan dengan orang lain dan juga sangat tidak egois.
10. Memahami Sesuatu yang Kompleks
Balita yang memiliki kecerdasan tinggi mempunyai kemampuan untuk memahami sesuatu yang kompleks, peduli terhadap hubungan dan berpikir secara abstrak. Mereka mampu memahami masalah secara dalam dan memikirkan pemecahannya.
Di mata setiap orangtua, anak-anak mereka adalah anak cerdas dan jenius. Bagaimana tidak, setiap hari rasanya ada saja perkembangan kemampuan yang dimiliki anak. Entah itu dalam berbicara, menggambar, bernyanyi, atau mengutak-atik gadget.
Padahal, kebanyakan anak baru bisa disebut jenius atau berbakat di usia sekolah. Meski begitu, ada beberapa tanda di usia dini yang bisa menunjukkan apakah si kecil memiliki kecerdasan tinggi. Anak berusia 2-4 tahun mungkin saja merupakan anak yang berbakat jika ia menunjukkan tanda-tanda berikut ini.
- Memiliki kombinasi talenta khusus, misalnya saja kemampuan artistik dengan fisika/matematika yang baik. Misalnya saja, anak mampu menggambar sesuatu dengan sangat jelas atau bisa mengingat angka dengan mudah.
- Mencapai tonggak perkembangan (milestone) lebih awal dibanding teman seusianya tapi bukan dalam hal kecepatan punya pacar.
- Kemampuan bahasa yang sangat baik, misalnya mampu berbicara dalam kalimat lengkap lebih awal dibanding teman sebayanya.
- Punya rasa ingin tahu yang tinggi dan minat yang luas (punya banyak hobi)
- Sangat aktif (meski bukan hiperaktif). Anak yang hiperaktif hanya memiliki rentang konsentrasi rendah, sementara anak yang berbakat mampu berkonsentrasi pada satu hal untuk waktu yang lama. Ia juga memiliki keinginan kuat pada hal yang menjadi ketertarikannya dan suka melakukan aktivitas rumit.
- Memiliki imajinasi yang jelas. Anak berbakat sering kali dengan mudah mengerjakan problem konseptual ruang seperti trigonometeri, fisika kuantum dan matematika kalkulus.
- Mampu mengingat sesuatu dengan mudah dan menceritakan kembali apa yang ia pelajari dari buku non-fiksi, TV pendidikan, atau film ilmiah yang ditontonnya.
Meski orangtua kerap penasaran apakah anak mereka memiliki kecerdasan tinggi, kebanyakan anak tidak memerlukan uji bakat sebelum mereka masuk sekolah dasar.
Namun, para ahli menyarankan agar anak dibawa berkonsultasi jika mereka tampak bosan atau menunjukkan gejala gangguan emosional, misalnya tampak cemas, menolak berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, atau sering mimpi buruk.
Menguji tingkat kecerdasan (IQ) anak sudah bisa dilakukan sejak mereka berusia 3 tahun. Selain tes IQ, bisa juga dilakukan tes bakat. Anak yang memiliki tingkat IQ 130 atau lebih dikategorikan sebagai anak jenius. Tingkat kecerdasan rata-rata adalah 85-115.
Namun, harus dipahami bahwa saat ini IQ hanyalah salah satu faktor dari berbagai faktor lain sebelum menentukan apakah anak disebut berbakat.
makasih atas materi ini ya aufa
BalasHapus