Individu menunjukkan kedudukan orang perorang atau perseorangan. Sifat individu adalah sifat yang berkaitan orang perseorangan, berkaitan perbedaan individual dengan perseorangan. Ciri atau karakteristik orang yang satu berbedda dengan yang lainnya, dengan kata lain, makna perbedaan individu menyangkut variasi yang terjadi baik variasi aspek fisik maupun psikologis. Perbedaan yang segera dikenali oleh guru terhadap siswanya adalah perbedaan fisiknya,seperti : warna kulit, tinggi badan, berat badan, bentuk muka, warna rambut, cara berdandannya, sedangkan perbedaan aspek psikilogisnya adalah perilakunya malas/kerajinannya, kepandaiannya, motivasinya, bakatnya. dsb.
Berikut adalah beberapa perbedaan pada individu:
a) Perbedaan Kognitif
Menurut Bloom, proses belajar, baik di sekolah maupun di luar
sekolah menghasilkan tiga pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai
taxonomi Bloom, yaitu kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada dasarnya kemampuan kognitif
merupakan hasil belajar. Hasil belajar dalam hal ini merupakan perpaduan
antara pembawaan dengan pengaruh lingkungan. Proses pembelajaran adalah
upaya menciptakan lingkungan yang bernilai positif, diatur dan
direncanakan untuk mengembangkan faktor dasar yang dimiliki oleh anak.
Tingkat kemampuan kognitif tergambar pada hasil belajar yang diukur
dengan tes hasil belajar. Tes hasil belajar menghasilkan kemampuan
kognitif yang bervariasi, sebab pada dasarnya setiap individu memiliki
persepsi tentang hasil pengamatan terhadap suatu objek yang
berbeda-beda. Intelegensi (IQ) sangat mempengaruhi kemampuan kognitif
seseorang. Hasil – hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kemampuan
kognitif berkolerasi positif dengan tingkat kecerdasan seseorang.
b) Perbedaan dalam Kecakapan Bahasa
Bahasa adalah salah satu kemampuan individu yang penting sekali dalam
kehidupannya. Kemampuam berbahasa merupakan kemampuan individu untuk
menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang
bermakna, logis, dan sistematis. Kemampuan berbahasa setiap individu
berbeda. Kemampuan ini sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan
faktor lingkungan termasuk faktor fisik (organ untuk bicara).
Lancar atau tidaknya kemampuan berbahasa seseorang bergantung pada kondisi lingkungan dan pembiasaannya dalam berkomunikasi.
c) Perbedaan dalam Kecakapan Motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan
untuk melakukan koordinasi kerja syaraf motorik yang dilakukan oleh
syaraf pusat (otak) untuk melakukan kegiatan. Kegiatan ini terjadi
karena kegiatan kerja syaraf yang sistematis. Alat indra menerima
rangsangan, rangsangan tersebut diteruskan melalui syaraf sensoris ke
syaraf pusat (otak) untuk diolah, dan hasilnya dibawa oleh syaraf
motorik untuk memberikan reaksi dlamm bentuk gerakan- gerakan atau
kegiatan. Dengan demikian ketepatan kerja jaringan syaraf akan
menghasilkan suatu bentuk kegiatanh yang tepat (sesuai antara rangsangan
dan responnya). Kerja ini akan menggambarkan tingkat kecakapan motorik.
Syaraf pusat (otak) yang melaksanakan fungsi sentral dalam proses
berfikir merupakan faktor penting dalam koordinasi kecakapan motorik.
Ketidak tepatan dalam pembentukan persepsi dan penyampaian perintah akan
menyebabkan kekeliruan respon atau kegiatan yang kurang sesuai dengan
tujuan.
Bertambahnya umur seseorang mengindikasikan adanya kematangan. Hal
ini akan menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam berbagai hal,
seperti kekuatan untuk mempertahankan perhatian, koordinasi otot,
kecepatan berpenampilan, keajegan untuk mengontrol, dan resisten
terhadap kelelahan. Sehingga semakin bertambahnya usia seseorang akan
menunjukkan kecakapan motorik yang makin tinggi.
Dapat disimpulkan bahwa kemampuan motorik dipengaruhi oleh
kematangan fisik dan tingkat kemampuan berfikir. Karena kematangan fisik
dan kemampuan berfikir setiap individu berbeda sehingga kecakapan
motorik setiap individu akan berbeda pula.
d) Perbedaan dalam Latar Belakang
Sekelompok individu dengan perbedaan latar belakang dan pengalaman
dapat memperlancar atau sebaliknya menghambat prestasi belajar mereka.
Misalnya, pengalaman-pengalaman belajar yang dimiliki anak dirumah
mempengaruhi prestasinya dalam situasi belajar yang disajikan di
sekolah.
Latar belakang individu dapat dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar.
Faktor dari dalam misalnya, kecerdasan, kemauan, bakat, minat, emosi,
perhatian, kebiasaan bekerja sama, dan kesehatan yang mendukung
belajar. Anak-anak juga berbeda diapandang dari segi latar belakang
budaya dan etnis. Motivasi untuk belajar berbeda antara budaya yang satu
dengan budaya yang lainnya. Perbedaan latar belakang, yang mliputi
perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural, amat penting artinya bagi
perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak selalu
berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar
yang lebih luas.
e) Perbedaan dalam Bakat
Bakat adalah kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Bakat dapat
juga diartikan sebagai kemampuan dasar yang menentukan sejauh mana
keberhasilan seseorang untuk memperoleh keahlian atau pengetahuan
tertentu bilamana seseorang diberi latihan-latihan tertentu. Misalnya
seseorang yang mempunyai bakat numerical yang baik, bila diberi
latihan-latihan akuntansi keuangan, akan mudah untuk menguasai masalah
akuntansi, begitu pula sebaliknya.
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau
ketrampilan yang relatif bisa bersifat umum (misalnya bakat intelektual
umum) atau khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus juga disebut
juga talent.
Anak yang memiliki bakat istimewa sering kali memiliki tahap
perkembangan yang tidak serentak. Ia dapat hidup dalam berbagai usia
perkembangan, misalnya: anak berusia tiga tahun, kalau sedang bermain
seperti anak seusianya, tetapi kalau membaca seperti anak berusia 10
tahun, kalau mengerjakan matematika seperti anak usia 12 tahun, dan
kalau berbicara seperti anak berusia lima tahun. Yang perlu dipahami
adalah bahwa anak berbakat umumnya tidak hanya belajar lebih cepat,
tetapi juga sering menggunakan cara yang berbeda dari teman-teman
seusianya. Hal ini tidak jarang membuat guru di sekolah mengalami
kesulitan, bahkan sering merasa terganggu dengan anak-anak seperti itu.
Di samping itu anak berbakat istimewa biasanya memiliki kemampuan
menerima informasi dalam jumlah yang besar sekaligus.
Perkembangan bakat dimiliki secara individual. Bakat akan berkembang
dengan baik jika mendapat rangsangan atau kesempatan dan pemupukan
secara tepat. Sebaliknya, bakat tidak dapat berkembang sama sekali
manakala lingkungan tidak memberikan kesempatan untuk berkembang.
f) Perbedaab dalam Kesiapan Belajar
Belajar adalah sebuah proses yang berkesinambungan dari sebuah
pengalaman yang akan membuat suatu individu berubah dari tidak tahu
menjadi tahu (kognitif), dari tidak mau menjadi mau (afektif) dan dari
tidak bisa menjadi bisa (psikomotorik), misalnya seseorang anak yang
belajar mengendarai sepeda akan terlebih dahulu diberi pengarahan oleh
orang tuanya lalu anak tersebut mencoba untuk mengendarai sepeda hingga
menjadi bisa.
Proses belajar dipengaruhi kesiapan murid, yang dimaksud dengan
kesiapan ialah kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar.
Berkenaan dengan hal itu terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar
untuk suatu tugas khusus. Seseorang siswa yang belum siap untuk
melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan mengalami kesulitan atau
malah putus asa. Yang termasuk kesiapan ini ialah kematangan dan
pertumbuhan fisik, intelegensi latar belakang pengalaman, hasil belajar
yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan
seseorang dapat belajar. Sedangkan Proses kematangan dan belajar akan
sangat menentukan kesiapan belajar pada seseorang, misalnya seseorang
yang proses kematangan dan belajarnya baik akan memiliki kesiapan
belajar yang jauh lebih baik dengan seseorang yang proses kematangan dan
belajarnya buruk. Perbedaan kesiapan individu tidak saja disebabkan
oleh keragaman dalam rentang kematangan tetapi juga oleh keragaman dalam
latar belakang sebelumnya.
Kondisi fisik yang sehat dalam kaitanya dengan kesehatan dan
penyesuaian diri yang memuaskan terhadap pengalaman-pengalaman disertai
dengan rasa ingin tahu yang amat besar terhadap orang-orang dan
benda-benda membantu perkembangan berbahasa dan belajar yang diharapkan.
Sikap apatis, pemalu dan kurang percaya diri akibat dari kesehatan yang
kurang baik, cacat tubuh dan latar belakang yang miskin pengalaman,
mempengaruhi perkembangan pemahaman dan ekspresi diri.
Belum ada tanggapan untuk "perbedaan kemampuan yang dimiliki teman "
Posting Komentar